Kota ini begitu mengenalnya.
Bau keringat, lembaran uang,
dan senyuman-senyuman palsu.
Ia selalu ingin cepat pulang
tidur di ranjang, dan memimpikan
hal-hal yang tak akan bisa ia beli.
Atau mimpi, adalah kesenangan
yang paling nyata dan kenyataan
yang sebenarnya tak ada.
Ia percaya, sepenuhnya percaya.
Katanya, kehidupan ini seperti
gerak roda becak tuanya:
kadang di bawah, dan kadang
tidak pernah di atas.
Maret 2017
*pict from google.com