Aku ingin merindukanmu. Dan membiarkan kenangan menjadi semata petualang yang tak lelah berjalan. Dari ingatan yang satu ke ingatan yang lain. Dari waktu yang satu ke waktu yang lain. Dari perihal yang satu ke perih yang lain.
Aku ingin merindukanmu. Dengan keinginan-keinginan yang selalu terpendam. Dengan kata-kata yang hanya menjadi diam. Sebab akan kubiarkan rahasia, tetap senantiasa menjaga ketulusannya.
Aku ingin merindukanmu. Percakapan-percakapan yang tak pernah memberanikan diri. Bahasa telah mati. Kata-kata mengenakan ketakutan di mana-mana. Seluruh puisi ini, hanya menjadi kalimat-kalimat yang memimpikan untuk kau pahami.
Solo, Maret 2017