Ruang Tunggu

Terbenam. Langit hanya merah. Mengaburkan segala warna dan prasangka. Bulan kian meninggi dan percakapan-percakapan mulai merendah. Lalu hening. Rindu satu-satunya petualang yang tak pernah tahu jalan pulang. Ia tersesat. Dan berharap, disapa olehmu sesaat. Tetapi, ia hanya keinginan yang takut menjadi duka. Kemudian terbuka. Dan kemudian terluka.

Sepasang kepedihan dan kesepian. Seperti bulan dan bintang yang bercakap tanpa awan-awan. Cuaca tak pernah pasti. Seperti keyakinan. Seperti penantian. Yang sudah kita jalani, telah hilang dan raib di antara hari dan hari. Aku menunggu. Aku menunggu. Dan kau terganggu. Setiap waktu, hingga segalanya telah berlalu. Atau kita: kemungkinan-kemungkinan yang tak pernah pasti dan yang tak pernah disepakati.


April 2017

Tidak ada komentar: