Pengharapan

Kau akan selalu ingin menuju jalan yang kau hendaki. Tapi dendam dan penyesalan, masih saja kau tanam dalam diri. Pikiran-pikiran yang semestinya jauh dan tak tersentuh, justru kian tumbuh. Tak bisa diredam, tak bisa lagi dipendam. Tapi kian menjalar di antara terang dan remang: ia yang terbayang. 

Di ujung barat, langit telah bercabang. Sore tak akan lagi sore jika telah menjadi petang. Jalan-jalan semakin gelap. Awan menjadi gulita. Lampu-lampu menyala. Kunang beterbangan. Bintang dan bulan menghiburmu dari kejauhan. 

Kau masih di situ. Senantiasa di situ. Hanya ada sunyi yang tak berbunyi. Lalu angin datang berkelebat menghampiri: menggulung rambutmu, matamu, senyummu, keningmu, wajahmu, jarimu, ragamu, dan juga kekecewaanmu. 


Januari 2018

Tidak ada komentar: