Tentang sebuah
langit yang cerah. Waktu yang luang. Sapaan hangat. Angin yang pelan. Burung
berlarian. Doa-doa yang dibatin. Keinginan yang sederhana. Kewaspadaan seperlunya. Nyali
yang mencoba memberanikan diri. Ingatan yang kembali. Tubuh yang mulai utuh.
Kepercayaan yang cukup. Harapan yang mungkin.
Tentang sebuah
senyuman panjang. Suara yang lembut. Tawa yang riang.
Percakapan-percakapan yang tentang bukan kita. Segala hal menjadi asing. Lalu
dekat. Mendekat lagi. Lalu kita mendekap. Tak ada yang bicara. Kata-kata telah
ditulis dan menjadi kekal. Agar bisa kau baca berulang-ulang dan bertahan
hingga bertahun-tahun.
Tentang sebuah sore
yang gelap. Luar yang hujan. Air tak kunjung reda. Jendela-jendela basah.
Jalanan tergenang. Ranting yang tergantung dan jatuh. Pelangi dari arah
barat. Udara yang tenang. Cahaya mulai berpendar. Waktu mulai berpudar. Hidup mulai berputar. Pertemuan
yang singkat. Ingin terulang dan terus berulang.
Dan, tentang matamu: tempat yang paling abadi di ingatan aku.
Dan, tentang matamu: tempat yang paling abadi di ingatan aku.
Solo, Maret 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar